Menjalani usaha dari hari ke hari membuat kita tidak sempat evaluasi karena terlalu sibuk

Berikut tips sederhana evaluasi usaha:

Apakah Aset Bertambah

Apakah barang dagangan di tokomu jumlah dan jenisnya terus bertambah?

Apakah kamu harus menyetor modal terus menerus?

Apakah kamu bisa menikmati keuntungan tanpa menggerus aset usahamu?

Apakah Utang Berkurang

Jika kamu menggunakan utang untuk sebagian modal usaha, apakah pokok utang mu berkurang?

Atau cuma bisa bayar bunga nya saja?

Ingat pokok utang harus dilunasi !! Utang bukan fasilitas gratis dari bank hanya dengan membayar bunga bulanan.

Apakah Omset Bertambah

Mencatat omset yang paling mudah dan menyenangkan buat pemilik usaha. Evaluasi apakah omsetmu dari tahun ke tahun bertambah atau malah berkurang?

Kalau berkurang, harus mulai evaluasi apakah pelanggan mulai jenuh? Perlu inovasi?

Apakah Profit Bertambah

Omset bertambah belum tentu profit bertambah. Profit margin menunjukkan seberapa efisien kita menjalankan usaha kita. Jika profit margin bertambah, berarti usaha kita semakin efisien.

Apakah Cashflow Positif

Cashflow HARUS positif. Usaha dengan pembayar tempo baik pembayaran kepada supplier maupun dari pelanggan, harus terus mengevaluasi cashflow.

Bisa jadi untung tapi cashflow negatif karena banyak tagihan nyangkut.

Apakah Usahamu mampu “menggaji” kamu?

Apakah kamu bisa mengambil gaji / persentase keuntungan dari usahamu tanpa membuat usahamu rugi atau menyusut dan tetap bertumbuh?

Usaha yang sehat harus bisa membayar gaji dan kebutuhan pemiliknya tapi bisa tetap bertumbuh.

Jangan lupa pisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi.

Ambil gaji bulanan atau persentase dari keuntungan.

Misalnya profit margin nya 20%, kamu ambil 5% dari omset untuk kebutuhan pribadi setiap bulan.

Leave a Reply