Banyak investor yang memperhatikan pergerakan suku bunga, terutama suku bunga dari The Fed (Federal Reserve System) karena akan memberikan dampak terhadap pasar saham. Mengapa? Dalam artikel ini akan dijelaskan secara singkat hubungan antara suku bunga dan pasar modal, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perekonomian.

Suku Bunga

Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh seseorang karena menggunakan uang orang lain. Pemilik rumah biasanya menggunakan uang bank (KPR) untuk membeli rumah, oleh karena itu mereka harus membayar bunga kepada bank yang telah meminjamkan uang tersebut. Suku bunga ini tidak terlalu mempengaruhi investor.

Suku Bunga yang mempengaruhi investor adalah suku bunga dari The Fed. Suku bunga The Fed ini adalah biaya yang harus dibayarkan oleh bank untuk meminjam uang dari Federal Reserve (the “Fed”). Mengapa suku bunga ini sangat penting? Suku bunga inilah yang digunakan oleh The Fed untuk mengontrol tingkat inflasi. Inflasi disebabkan karena terlalu banyak uang yang beredar dan terlalu sedikit barang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan (terlalu banyak demand dan terlalu sedikit supply), sehingga menyebabkan harga barang cenderung naik. Dengan mengendalikan jumlah uang yang beredar, The Fed dapat mengendalikan inflasi.

Suku bunga dari The Fed sedikit banyak juga mempengaruhi suku bunga bank central di negara lain. Dengan meningkatkan suku bunga dari Federal Reserve, the Fed berusaha mengurangi jumlah uang yang beredar dengan membuat pinjaman uang harus lebih sulit (mahal) untuk diperoleh.

Efek Kenaikan Suku Bunga

Ketika the Fed menaikkan suku bunga Federal Reserve, pinjaman bank ke Federal Reserve menjadi lebih mahal. Dampaknya adalah bank harus menaikkan suku bunga pinjaman bank kepada nasabah yang ingin meminjam uang. Suku bunga, misalnya KPR dan kartu kredit, akan ikut naik. Hal ini dapat mengurangi jumlah uang yang dapat digunakan oleh seorang individu.

Namun, rumah tangga tetap harus membayar tagihan-tagihan dan biaya-biaya bulanan. Dengan demikian menyebabkan disposable income menjadi lebih sedikit. Hal ini menyebabkan konsumen akan lebih menahan diri untuk membeli hal-hal yang kurang esensi karena disposable income yang berkurang. Inilah yang sangat mempengaruhi bisnis dari segi revenue dan profit.

Oleh karena itu, bisnis secara tidak langsung juga terpengaruh dengan perubahan tingkat suku bunga dari Federal Reserve karena perubahan spending power dan konsumen mereka. Selain itu, bisnis juga dipengaruhi secara langsung, yaitu karena suku bunga pinjaman bank juga naik, sehingga pemilik bisnis harus membayar bunga pinjaman bank yang lebih tinggi. Hal ini akan memperlambat pertumbuhan perusahaan, menyebabkan turunnya profit.

Efek Terhadap Harga Saham

Harga saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dan pertumbuhan suatu perusahaan. Salah satu cara para investor menilai sebuah perusahaan adalah dengan menghitung present value dari total jumlah proyeksi cash flow perusahaan beberapa tahun kedepan, dibagi dengan jumlah share yang ada. Nilai ini berubah sesuai ekspektasi investor terhadap pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Jika perusahaan mengalami penurunan revenue atau profit, maka proyeksi future cash flow juga akan menurun. Hal ini menyebabkan investor hanya mau membeli saham perusahaan tersebut dengan harga yang lebih rendah.

Efek Terhadap Investasi

Kebanyakan investor tidak menginginkan penurunan pasar saham atau harga saham. Investor selalu ingin melihat uang yang mereka investasikan selalu naik. Dengan menurunnya pertumbuhan perusahaan, maka investor tidak mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, sehingga keinginan untuk membeli saham juga menjadi berkurang.

Selain itu, berinvestasi di saham dinilai menjadi lebih beresiko karena efek penurunan (depreciation) dari harga saham. Ketika the Fed menaikkan suku bunga Federal Reserve, investor akan kembali mempertimbangkan untuk menginvestasikan uangnya ke bond atau deposit dengan risk yang lebih kecil (atau bahkan “risk-free”). Ketika bunga investasi yang risk-free naik, maka investor akan lebih banyak tertarik dengan investasi risk-free daripada di pasar saham yang lebih beresiko.

Tentu saja tingkat risk yang dapat ditoleransi oleh setiap investor berbeda-beda. Beberapa investor yang suka dengan high-risk high-gain akan menggunakan kesempatan turunnya pasar saham untuk mendapatkan keuntungan (namun dengan resiko lebih tinggi).

Kesimpulan

Suku bunga the Fed mempunyai dampak yang luas terhadap perekonomian suatu negara. Ketika suku bunga naik, efek umumnya adalah mengurangi peredaran uang di pasaran untuk mempertahankan tingkat inflasi lebih rendah. Hal ini menyebabkan pinjaman uang lebih mahal, yang mempengaruhi bagaimana perorangan atau bisnis menggunakan uang. Bagi perusahaan, hal ini menaikkan pengeluaran (membayar bunga pinjaman lebih mahal) dan mengurangi revenue. Bagi perorangan, hal ini meningkatkan pengeluaran untuk membayar bunga pinjaman (misalnya bagi yang menggunakan KPR atau Kartu Kredit) dan mengurangi disposable income. Dengan demikian akan cenderung membuat pasar saham lebih kurang menarik bagi investor.

Harap diingat bahwa fluktuasi pasar saham tidak semata-mata dipengaruhi oleh suku bunga the Fed. Banyak faktor lain yang mempengaruhi perubahan dalam pasar modal. Beberapa perusahaan yang baik dapat mempertahankan pertumbuhannya walaupun suku bunga the Fed dinaikkan. Sebagai investor, harus mempertimbangkan banyak faktor sebelum memilih sarana investasi yang ingin digunakan.

Semoga bermanfaat.

Source: Investopedia

1 comment on “Hubungan Suku Bunga dengan Pasar Modal

Leave a Reply